JEMBATAN AMBRUK DI INDIA
Jembatan sepanjang 230 meter itu dibangun pada masa penjajahan Inggris pada abad ke-19 dan kini sudah berusia 100 tahun lebih. Jembatan itu sempat ditutup untuk renovasi selama enam bulan dan baru dibuka lagi pekan lalu.
Jembatan yang dikenal sebagai Julto Pool itu memang situs populer bagi wisatawan di kawasan tersebut.
Ratusan orang disebut memadati Julto Pool di saat bersamaan dan tak lama ambruk sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Sebelum insiden terjadi, video yang beredar di media sosial memperlihatkan jembatan penyeberangan itu sudah bergoyang karena dipadati pejalan kaki sejak siang hari.
Selain karena usia jembatan yang sudah terbilang cukup tua, jembatan itu disebut ambruk karena kelebihan muatan.
Salah satu saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa banyak anak-anak di jembatan itu saat insiden terjadi.
Seorang penyintas insiden, Prateek Vasava, mengatakan ia bersyukur bisa selamat setelah jatuh ke sungai dan mencoba berenang ke tepian. Ia mengatakan banyak anak ikut jatuh ke sungai dan beberapa hanyut.
Hingga kini, belum jelas apa yang menyebabkan jembatan itu runtuh, tetapi pihak berwenang setempat telah memperkirakan salah satu penyebabnya adalah karena kelebihan muatan.
JEMBATAN AMBRUK MEMAKAN KORBAN JIWA
Korban tewas tragedi ambruknya jembatan di negara bagian Gujarat India pada Minggu (30/10/2022) . Data terbaru yang diungkapkan oleh pemerintah setempat, korban tewas mencapai 132 orang.
Sebuah jembatan yang di gunakan untuk penyeberangan yang berlikasi di atas Sungai Machhu di kota Morbi dipenuhi oleh para wisatawan yang sedang menikmati perayaan liburan ketika jembatan itu runtuh, menjatuhkan orang-orang yang berada di jembatan ke sungai di bawahnya.
“Jumlah korban tewas dalam insiden runtuhnya jembatan itu mencapai 132. Operasi pencarian dan penyelamatan terus berlanjut,” kata pejabat senior, NK Muchhar, seraya menambahkan bahwa jumlah korban bisa bertambah lagi, kepada Reuters.
Personel pasukan bersenjata bersama dengan manajemen bencana nasional dan tim darurat dari distrik terdekat dikerahkan untuk melacak orang hilang dan membantu operasi penyelamatan, kata Muchhar.
Pihak berwenang menyampaikan lebih dari 400 orang berada di dalam dan di sekitar jembatan gantung era kolonial itu pada saat ambruk. Jembatan itu telah menarik banyak wisatawan yang merayakan Diwali, atau festival cahaya, dan liburan Chhath Puja.
Sebuah tim beranggotakan lima orang telah ditunjuk untuk melakukan penyelidikan atas bencana tersebut.
Jembatan sepanjang 230 meter ini dibangun pada masa pemerintahan Inggris pada abad ke-19. Itu telah ditutup untuk renovasi selama enam bulan dan dibuka kembali untuk umum baru-baru ini.